Jumat, 31 Maret 2017

Kalibiru, Kulon Progo - Daerah Istimewa Jogjakarta

Pertama kali menginjakkan kaki ditempat ini, mengingatkan masa mungkin tahun 90'an. Kala itu, saya dan teman-teman "seperjuangan" hanya bisa menikmati indahnya Waduk Sermo, yang menjadi kebanggaan masyarakat Kulon Progo. Waduk Sermo di resmikan Bapak Presiden Republik Indonesia yang ke II pada tahun 1996. Waduk ini di fungsikan untuk mengairi ribuah hektar lahan persawahan yang ada di daerah Kalibawang. Waduk ini, membendung aliran sungai Ngrancah, yang memiliki interkoneski dengan beberapa sistem irigasi yang ada di Kulon Progo. Kami hadir di waduk ini, untuk mencoba eksplore beberapa spot yang potensial dengan produk perikannnya. Namun, mungkin karena, kami datang disaat musim yang kurang pas, hasil tangkapan kami pun kurang maksimal.

Kami pun melanglang buana menjelajah daerah-daerah lain di Indonesia, hingga sekitar tahun 2013, kami berkesempatan kembali lagi ke spot ini.namun tidak untuk menikmati suasana di sekitar perairan waduk Sermo, kami bergeser ke atas, tepatnya di desa Kali Biru. yaa, kali biru. salah satu destinasi wisata yang begitu terkenal seantero negeri Indonesia. Kali Biru adalah desa di kaki Bukit Menoreh, Kulon Progo pada ketinggian 450 meter di atas permukaan air laut. Dari ketinggian lokasi ini, para pelancong bisa menyaksikan kota Kulon Progo, Waduk Sermo, Gunung Merapi dan deretan pegunungan Menoreh, serta Laut Selatan. Dari tempat ini, kita bisa menyaksikan indahnya matahari terbit dan juga matahari terbenam.

Selain menyuguhkan indahnya pemandangan, tempat ini juga menyediakan berbagai tipe wisata lain, seperti outbond, wisata alam, kuliner, pendidikan, budaya, dan juga keluarga.Selain itu ada pula pondok wisata untuk pelancong yang ingin menginap, dan juga ruang pertemuan. Fasilitas lain yang menjadi kelengkapan sebuah tempat melancong juga coba di sediakan pihak tuan rumah, seperti : toilet, tempat ibadah, lahan parkir yang cukup memadai (meski kadang harus meluber sampai ke jalanan desa karena banyaknya pengunjung yang hadir).

Kami sempat hadir di tempat wisata andalan Kulon Progo ini saat melakukan peliputan untuk sebuah program travelling sebuah televisi nasional. Kami terlebih dahulu melakukan kontak dengan salah seorang pengurus tempat wisata Kali Biru, untuk berdiskusi untuk meminta ijin apakah kami bisa melakukan peliputan. Setelah di dapat kata sepakat akhirnya kami melanjutkan diskusi tentang materi apa saja yang bisa kami liput. Beberapa item yang bisa kami liput antara lain adalah pengenalan lokasi, arena permainan outdoor, dan juga spot untuk berfoto ria. Dan akhirnya kamipun menentukan waktu liputan ke Kali Biru. Segera kami meluncur ke spot wisata yang tengah membahana ini.

Dan memang sesuai dengan harapan kami, tempat ini cukup ideal untuk menjadi spot yang menjanjikan bagi pelancong untuk menikmati indahnya pemandangan sekitar kota Kulon Progo. Semua materi yang ada di lokasi ini kami ambil(shoot) dalam bentuk video yang di guide seorang host. Mulai dari perkenalan lokasi Kali Biru yang berada di mana, dilanjutkan dengan permainan outbond yang menjadi tantangan untuk menuju spot berfoto ria. Hingga akhirnya selesai di tempat untuk berfoto-foto dengan latar belakang hutan dan Waduk Sermo.

beberapa catatan, karena tempat ini cukup ramai (apalagi di hari libur/tanggal merah) pastikan anda akan melakukan apa saja. karena seperti di spot untuk berfoto, pengunjung bakal antre panjang untuk mendapatkan sesi ber-foto. siapkan juga energi yang lebih, karena jalan menuju spot utama dari area parkir cukup menanjak dan melelahkan(namun akan terbayar dengan indahnya pemandangan).

okee, tetap semangat .. keep travelling


Selasa, 21 Maret 2017

fishing - pomfret, mata bongsang - kaito kreol strike - ujung kulon





Perairan lepas di Selat Sunda, sekitar Lampung Selatan, masih banyak menyimpan potensi ikan laut dalam yang masih terjaga. Di kedalaman lebih dari 100 meter, berbagai ikan-ikan predator masih bisa kita temukan, dan salah satunya adalah Mata Bongsang atau Golden Pomfret. Bagi para pecinta olah raga memancing, ikan ini merupakan salah satu favorit buruan saat menjelajaha perairan ini. Posisinya yang berada di kedalaman dan kemampuannya mempertahankan diri saat fight menjadi tantangan bagi pemancing saat berusaha menaikkannya ke permukaan.

Tehnik yang biasa di aplikasikan untuk berburu ikan nocturnal ini adalah dengan tehnik bottomfishing atau dasaran.Dan umpan yang bisa digunakan adalah berupa potongan ikan, biasanya ikan tongkol muda seukuran 15 - 20cm yang digunakan. Namun ini juga tergantung hasil dari hunting umpan yang di dapat di pelelangan atau nelayan. Ikan tongkol di potong-potong sebesar dua atau tiga jari orang dewasa. Sementara hook atau mata kail yang di gunakan adalah dengan menyusun berurutan 3 hook dalam satu rangkaian kawat sling. Masing-masing hook di pisah dengan jarang antara 5-10cm. Untuk ujung paling depan di beri kawat sling sepanjang 20 - 30cm, untuk di sambung dengan pemberat atau metal-jig dengan berat sekitar 400 - 600 gram. Dari pemberat atau metal-jig ini kemudian di sambung ke leader kenur yang kita gunakan.
Untuk meringankan usaha angler saat fight, joran yang bisa digunakan adalah joran over-head. Pilihannya adalah karena rasio putaran yang lebih banyak saat menggulung kenur. Selain itu, handling jorannya juga lebih fleksibel dan mudah saat menggunakan joran over-head.

Setelah semua perlengkapan siap, umpan potongan ikan tongkol segera dipasang pada masing-masing hook. Selanjutnya tinggal di turunkan di kedalaman lebih dari 100meter, dan juga setelah kita tentukan titik yang pas untuk berburu ikan ini. Sippp, tinggal kita tunggu strikee nya.

Ikan Mata Bongsang atau Pomfret adalah spesies dari keluarga Bramidae. Keluarga Bramidae, memiliki sekitar 20 jenis spesies. Ikan ini banyak ditemukan di perairan Atlantik, Hindia, dan juga Pasifik. Spesies yang paling besar yang pernah ditangkap adalah Atlantik Pomfret atau Brama Brama dengan panjang mencapai lebih dari 1 meter. Meskipun berbentuk seram dan kulit yang keras, daging ikan Mata Bongsang ini berwarna putih dan memiliki rasa yang manis. Hasil olahan daginya pun cukup lezat untuk beberapa jenis masakan, seperti bumbu woku, gulai kepala, masak kuning, dan lain sebagainya. Dagingnya pun cukup enak jika hanya sekedar di steam atau di grill saja, hmm soo yummy.

Sementara joran yang di gunakan adalah Kaito, yang di keluarkan parbikan Kreol Strike. Joran ini terbilang baru dalam jajaran joran yang di produksi Kreol Strike. Kaito di desain dan di produksi di Jepang dengan menggunakan Teknologi Carbon Fiber terbaik di Jepang. Dengan teknologi ini ini diharapkan joran menjadi lebih ringan dan lebih bertenaga dari pada joran-joran lain di kelasnya. Selain itu penggunaan ring dari FUJI K-SERIES SIC GUIDE menjadikan joran ini lebih bisa di andalkan dan mengantisipasi ekspetasi dari para angler yang menggunakannya. Jadi, joran ini sengaja di buat untuk para pemancing yang siap dengan kemampuan untuk bertarung dengan ikan secara efektif.
Joran Kaito tersedia dalam tiga seri Spining PE 6-10, Over-head PE 4-6, dan Over-Head PE 6-8.
sekian
Selamat memancing!! STOP RACUN dan BOM!!


Rabu, 15 Maret 2017

Killing Field, Phnom Penh, Cambodia

Mendebarkan, itulah kesan pertama mendengar nama "Killing Field". Dan benar saja, saat menginjakkan kaki di tempat ini,  aura keangkeran sudah terasa selepas pintu gerbang utama. Sunyi dan senyap tampak dan bisa kita rasakan saat menapaki jalan beralas ubin menuju monumen utama. Sebuah gedung yang di bangun untuk mengormati para korban keganasan tentara Khmer-Merah. Tak banyak suara yang terdengar dari para pelancong. Mereka tampak serius, mencoba menebak apa yang telah terjadi di tempat ini, beberapa dekade yang lalu. Hanya suara-suara dari pemandu wisata yang mencoba mengarahkan dan menceritakan semua hal yang berkaitan dengan tempat ini.
Jika pegunjung tidak ingin ditemani pemandu, pihak pengelola menyediakan audio dalam bentuk tape, yang menjelaskan secara detail tentang killing field ini secara detail dan berurutan. Audio tape ini tersedia dalam beberapa bahasa. Namun tidak tersedia dalam bahasa Indonesia.

Di Monumen utama yang berbentuk seperti Pagoda ini terdiri dari beberapa tingkat, yang menyimpan berbagai barang-barang peninggalan para korban, seperti pakain dan perlengkapan yang digunakan. Selainnya, adalah tumpukan tulang belulang dari para korban pembantaian. Ada pula beberapa peralatan yang digunakan para tentara untuk mengeksekusi korban di tempat ini.

Terletak di kota Phnom Penh, Cambodia, lokasi ini cukup mudah untuk dijangkau para pelancong yang ini melihat sisi lain dari sejarah manusia. Beberapa moda transportasi umum ada yang melewati lokasi ini. Namun jika ingin lebih praktis dan santai, kita bisa menyewa motor atau mobil dari pusat kota.




Killing Fields adalah salah satu tempat bersejarah bagi bangsa Kamboja, dimana lebih dari sejuta manusia di bunuh dan di kuburkan bersama-sama oleh rezim Khmer-Merah yang berkuasa dari tahun 1975 hingga tahun 1979. Khmer-Merah berkuasa di Kamboja setelah memenangkan pertikaian dalam perang saudara dari tahun 1970 hingga 1975. Selama berkuasa ini, rezim komunis Khmer-Merah menangkap dan menghukum siapa saja yang dituduh memiliki hubungan dengan pemerintah sebelumnya maupun memiliki hubungan dengan pihak luar negeri, baik tenaga ahli maupun intelektual. Di bawah arahan Pol-Pot, tentara komunis Kamboja menghukum dan menguburkan mereka yang tertuduh, secara tidak manusiawi.


Ini adalah salah satu bagian di gedung utama, yakni deretan tulang tengkorak kepala para korban pembantaian dan kekejaman rezim Khmer Merah. Pajangan ini menjadi gambaran bagaimana harga dari kehidupan dan hak azasi terabaikan.

Setelah melihat berbagai peninggalan korban kekejaman rezim Khmer Merah di gedung utama, para pengunjung mulai di giring menuju sisa-sisa ladang pembantaian. Meski menyisakan ladang-ladang terbuka, aura kengerian tetap terasa di tempat ini.
Beberapa kolam atau lobang terbuka tampak di depan pengunjung. Seperti gambar di atas, adalah salah satu lokasi pembantaian yang sudah di perbaiki, dengan di pasang atap dan pagar pembatas. Di dalam lobang ini, tertulis kuburan massal bagi 450 korban manusia. Setelah di siksa dan di eksekusi hingga mati, mereka dikuburkan dalam satu lobang ini.

Yang di sebelah kiri ini adalah pohon pembantaian. Pohon ini menjadi saksi bisu, entah berapa nyawa anak kecil dan balita di eksekusi di pohon ini. Balita yang tak berdosa, oleh para prajurit Khmer di benturkan kepalanya ke tiang pohon hingga pecah, dan meninggal seketika. 
Perjalanan masih terus berlanjut hingga ke belakang areal ini. Berbagai kisah dari masing-masing lobang menggambarkan seperti apa kekejaman sebuah rezim yang tengah berkuasa.


Miriss dan sedih ..

Selasa, 14 Maret 2017

Fishing Barracouta - Kreol Strike Kaito - Ales Tanjung - Ujung Kulon




Barakota/Barracouta

Ikan Barakota merupakan ikan nocturnal yang cukup membuat para pemancing kerepotan. Karena giginya yang tajam seri memutuskan tali pancing, baik PE maupun senar leader. Meski demikian ikan ini merupakan salah satu ikan favorit para pecinta olahraga memancing. Pertarung yang alot dan lama seringkali ditunjukkan ikan perairan laut dalam ini.

Ikan Barakota atau Thyrsites atun (Euphrasén, 1791), memiliki ciri tubuh yang panjang dengan sirip atas dengan duri-durinya yang banyak dari punggung hingga ekornya. ikan ini banyak ditemukan di laut belahan bumi selatan, dengan panjang dapat mencapai panjang 200 cm lebih. Meskipun berbentuk aneh, ikan ini merupakan komoditas penting secara komersial.

Ikan bergigi tajam namun jarang-jarang ini gemar memakan krustasea, cumi dan juga ikan-ikan kecil seperti teri. Barakota bisa di temukan di perairan laut dalam lebih dari 100 m dan menyukai suhu air laut antara 13 hingga 18 derajat Celsius.

Ikan Barakota bisa ditangkap, salah satunya dengan menggunakan tehnik koncer, dengan umpan potongan ikan. Dengan desain 3 hook berurut di pasang pada tali sling dan pemberat tertentu,umpan potongan ikan tongkol di pasang pada masing-masing hook. Dan selanjutnya hook dan umpan diturunkan di kedalaman air laut sekitar 130 - 150 meter. dann .. tinggal tunggu saja ikan target kita menggigit umpan yang sudah dipasang.

Mancing Ruby Snapper Besar di Samudra Hindia



Perairan laut dalam sekitar Samudra Hindia antara Pulau Jawa dan Sumatera sangat menjanjikan menjadi tempat bermain sport fishing. Spot-spot di kedalaman 100 hingga 200 meter masih menjadi surga bagi ikan-ikan predatornya dan juga ikan-ikan nocturnal. Dengan perlengkapan dan peralatan yang memadai, para angler bisa menjelajah spot-spot ini.


Ruby Snapper
Salah satu ikan target yang menjadi favorit para angler adalah Ruby Snapper atau juga biasa disebut dengan Snapper Ekor Panjang. Ruby Snapper sangat mudah dikenali karena dominasi warna merah di atas badannya memanjang dari depan hingga ekor, di bagian tengah berwarna merah mudah hingga dibagian bawah berwarna putih.

Ikan ini banyak tersebar di perairan tropis Indo-barat dan juga Pasifik Tengah. Sementar di perairan Australia, Ruby Snapper bisa ditemukan di bagian utara hingga barat Australia Barat, dan di bagian timur Queensland. Dan kadang-kadang juga ditemukan di bagian selatan Australia. Makanan yang sering menjadi targetnya adalah cumi-cumi, ikan-ikan kecil, dan juga krustasea.

Ruby Snapper merupakan ikan komersil dan banyak didistribusikan di pelelangan ikan. Ikan yang berada dalam keluarga Lutjanidae memiliki daging yang tebal dan rasa yang manis. Sangat cocok untuk di olah dengan bumbu-bumbu tradisional Indonesia.

Isamu Jigger
Joran yang saya gunakan adalah joran jigging Isamu Jigger keluaran dari pabrik Kreol Strike, Australia. Blanknya merupakan sebuah produk yang ramping untuk sebuah joran jigging, dan di desain untuk bermain dengan ikan-ikan laut dalam. Joran ini sangat nyaman untuk meng-handle-nya, saat fight dengan ikan besar. Selain itu kekuatan yang bertumpu di tengah hingga ke depan rod, membuat joran ini ringan dan nyaman dalam penggunaannya untuk bermain dengan ikan laut dalam. 
Joran Isamu Jigger, memiliki spesifikasi panjang 5inch, berat lure 450gr, PE 6-8, 1 pieces, dan maksimal drag adalah 18kg.

Umpan yang saya coba mainkan adalah dengan umpan potongan ikan tongkol. Dengan desain tiga mata kail besar yang di sambung dengan tali sling dan pemberat nomor 12, memberikan kepercayaan diri untuk mendapatkan hook-up ikan target dengan maksimal.

Selamat memancing!!

stop BOM, stop RACUN

Selasa, 07 Maret 2017

Light Jigging - lethal force - gomame - wetar -

Tuna Gigi Anjing atau biasa di sebut dengan "dogie" saja merupakan salah satu ikan predator nocturnal yang sangat digemari para pecinta olahraga memancing. "dogie" tergolong ikan petarung yang tangguh. Dimana saat pemancing memainkan tehnik jigging, tenaga ikan ini sangat kuat seperti seekor anjing yang mengamuk.

Tuna gigi anjing masuk dalam keluarga Scombridae, genus Gymnosarda dan species Gymnosarda unicolor. Sementara untuk ukurannya bisa mencapai berat 150 kg, dengan memiliki dua sirip punggung yang terpisah. "dogie" memiliki mulut yang besar dengan gigi-gigi yang tajam berbentuk kerucut di kedua rahangnya. ikan ini banyak tersebar di perairan Samudra Hindia hingga Pasifik Tengah, namun kadangkala ditemukan di perairan Australia laut tropis. Dogtooth Tuna adalah spesies pelagis lepas pantai yang hidup di sepanjang tubiran terumbu karang.

Lethal Force light jigging adalah salah satu joran keluaran produk Kreol Strike. Joran spinning dengan panjang 6 feet ini mampu memberikan rasa nyaman pada pemancing saat bertarung dengan ikan-ikan target buruan. handling yang mudah membuat joran ini bisa mengikuti pergerakan ikan saat strike, tanpa harus khawatir akan patah. Dengan berat sekitar 150gr, joran ini cukup ringan untuk digunakan saat memancing. Sementara senar pancing yang disaranakan adalah PE 0.4 hingga 1. Drag maksimal joran ini adalah 6kg dengan menggunakan lure antara 40 - 60gram saja.
http://www.kreolstrike.com/rods

Perairan Wetar, Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah yang masih cukup menjajikan sebagai ajang untuk bermain sport fishing. Berbagai varian ikan mulai dari ikan permukaan sampai ikan laut dalam banyak di temukan di spot ini. Variasi spotnya juga sangat beragam, sehingga bisa membuat pemancing betah untuk menjelajahinya. Diperairan laut dalam, para angler bisa menikmati strike ikan-ikan nocturnal dan juga ikan-ikan predatornya. sementara di perairan laut dangkal sekitar karang-karang atol, para angler bisa berburu ikan-ikan dari keluarga trevally.

Jig Gomame
Jig dengan bentuk ikan sarden ini didesain untuk meningkatkan kecepatan. Potongan profil jig yang ramping sangat membantu perjalanannya saat melintasi air yang berarus deras, sehingga sangat ideal untuk di gunakan dengan kecepatan tinggi saat bermain dengan ukuran yang mikro. Jig Gomame yang menyerupai bentuk "S" di setting menyerupai ikan yang sedang terluka "jalannya", sehingga bisa menggoda ikan predator yang tengah melintas. Finishing dengan kualitas tinggi berupa flash dan pergerakan membuat jig ini menjadi menarik aksinya.Jig ini cocok untuk berburu ikan-ikan seperti : Tuna, Trevally, Sea Bass, Spanish Mackarel, dan juga King Mackarel.

Cast-jigging use Kuying Sniper rod







It's fuun. Ya inilah serunya dan menyenangkannya perjalanan eksplorasi menggunakan kapal Berdikari II, dari pelabuhan Pangalasiang menuju perairan Toli-toli, Sulawesi Tengah. Malam hari menjadi waktu yang tepat untuk berburu ikan-ikan predator dan kuat bertarung dengan kekuatan yang bisa membuat pemancing kewalahan.

Ales yang berada di belakang kapal mencoba memainkan joran jiggingnya, menggunakan umpan metal-jig gomame seberat 80gr. Joran yang di gunakan Ales adalah joran Kuying Sniper, yang memiliki spesifikasi panjang 6 feet dengan berat 110gram. Sementara line yang bisa di pergunakan adalah PE 0.8 - 2, dengan maksimal jig yang bisa di pergunakan adalah 80gram. Joran ini sangat cocok untuk dimainkan para ladies angler. selain ringan, handle-nya juga mudah.

Tehnik memancing cast-jig merupakan perpaduan antara tehnik casting dan jigging. Tehnik casting yang digunakan adalah mengacu dari mobilitas dari melempar dan menggulung umpan buatan. Sementara dari tehnik jigging adalah umpan yang digunakan, yakni metal-jig dengan berat di bawah 100gr dan penerapan yang berada di wilayah laut dengan kedalaman 50 - 100meter. Jadi kira-kira tehnik memancing cast-jig adalah dengan cara melempar umpan metal-jig sejauh mungkin, menunggunya turun hingga di dasar atau kedalaman yang kita inginkan, kemudian meritrive-nya seperti dalam tehnik casting.







Kamis, 02 Maret 2017

Surfer Paradise, Australia

Di akhir perjalanan beberapa hari menjelajah tiga kota besar di Autralia, saya mendapat kesempatan untuk menikmati waktu bersantai, meski sebenarnya masih beberapa pekerjaan yang harus di selesaikan. Saya bersama dua orang teman mengunjungi salah satu tempat melancong yang ada di pesisir timur Australia, tepatnya di pantai Surfers Paradise, yang berada di negara bagian Queensland. Salah satu pantai idola para pecinta surfing dari seluruh dunia. Surfers Paradise adalah wilayah pinggiran kota atau suburban dalam wilayah pemerintahan City of Gold Coast.

Kami mencoba berkeliling saja sambil menikmati indahnya pantai, deburan ombak. Namun sayang tidak banyak aktifitas yang bisa kami lihat di sekitar pantai. Hanya tampak turis yang berjemur dan berjalan-jalan.
Setelah puas berkeliling kami, menikmati makan siang di foodcourt yang ada di sekitar pantai. Dan selanjutnya kami pun kembali lagi ke kota.