Jumat, 29 Juli 2016

PEYEK



Peyek/Rempeyek

Gurih dan renyah, itulah kesan pertama saat menggigit salah satu penganan tradisional Jawa ini. Dan satu lagi, makanan sederhana ini mengingatkan akan sosok IBU, yang selalu membuatnya sebagai salah satu hidangan lebaran.

Peyek/Rempeyek adalah sejenis penganan tradisional sebagai pelengkap dari menu makan masyarakat di Jawa, dan beberapa daerah di nusantara. Peyek, secara umum adalah gorengan tepung yang di campur dengan air sehingga membentuk adonan kental, dengan bumbu garam dan bawang putih. Dan tak lupa di tambahkan bahan pengisi, antara lain: kacang tanah, kedelai, teri, ebi, jangkrik, hingga daun bayam.
Selain sebagai camilan teman minum teh, peyek juga biasa di fungsikan sebagai makanan pelengkap, yang fungsinya hambir sama dengan kerupuk. Cukup lezat sebagai teman makan nasi dan lauk yang di sediakan di meja makan. Peyek, terutama jenis kacang, sering kita jumpai di jual di warung makan, pasar, toko samping komplek, hingga supermarket.

Sejarah Peyek

Rempeyek merupakan makanan khas daerah Pulau Jawa, terutama Jogja, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Berdasarkan literatur sejarah Mataram Islam yang ditulis oleh De Graaf, pada abad ke-16 makanan ini sudah ada di Jogja.
Disebutkan Ki Ageng Pemanahan melakukan bedhol desa atas perintah Sultan Hadiwijaya dari wilayah Surakarta ke Alas Mentaok. Sebelum masuk ke Kotagede, rombongan Ki Ageng Pemanahan dijemput Ki Gede Karanglo di pinggir Sungai Opak. Rombongan tamu diminta menyeberang sekalian berbasuh di sungai itu, yang diyakini akan segera membuang lelah dan penat. Selanjutnya rombongan diterima di kediaman Ki Gede Karanglo. Makanan yang disajikan antara lain nasi, sayur pecel, peyek atau rempeyek kacang dan sayur kenikir. Sehingga berdasarkan literature tersebut dapat diketahui bahwa keberadaan peyek kacang memang telah berabad-abad di Jogja. Tidak heran apabila tingkat konsumsi dan perkembangan rempeyek di Jawa lumayan pesat. Bahkan ada beberapa diantaranya menjadi makanan khas.

Cara membuat peyek kacang

Bumbu-bumbu:

  • ½ kg kacang tanah kupas
  • 4 butir kemiri
  • 4 siung bawang putih
  • 1 sendok teh ketumbar bubuk
  • 350 gram tepung beras
  • ½ sendok makan tepung tapioka
  • 250 cc santan kelapa
  • 100 cc air putih
  • 1 butir telur
  • 1 sendok makan air kapur sirih (optional)
  • 5 lembar daun jeruk, iris tipis (optional)
  • Garam secukupnya
  • Minyak goreng secukupnya

Cara membuatnya :

  • Campur telur ayam, bawang putih, garam, kemiri, ketumbar bubuk dan air kapur sirih. Haluskan bumbu tersebut dengan blender.
  • Campurkan kacang tanah, tepung beras, tepung tapioka, bumbu halus, air, santan dan irisan daun jeruk. Aduk-aduk hingga merata.
  • Panaskan minyak goreng. Masukkan adonan tersebut di atas sedikit demi sedikit. Mulai dari bagian pinggir wajan sehingga membentuk lapisan tipis. Goreng di atas api sedang sampai matang kecoklatan. Angkat, lalu tiriskan. Siap di sajikan.
Selamat mencoba. Semoga berhasil.


Sumber :
Wikipedia
indonesiakaya.com/kanal/foto-detail/rempeyek
miwon.co.id/ensiklopedia