Kamis, 29 Desember 2016

Suwe Ora Jamu

Suwe ora jamu
Jamu godhong telo
Suwe ora ketemu
Temu pisan gawe gelo

Itulah sepenggal bait lagu Jawa yang menjadi kenangan saat kecil. Lagu ini menjadi salah satu lagu wajib di sekolah dasar untuk materi ujian, seperti ujian caturwulan maupun ujian kenaikan kelas. Dan Sungguh menyenangkan saat menyanyikan lagu ini bersama teman-teman sepermainan.

Suwe Ora Jamu merupakan lagu daerah Jawa Tengah dan Jogjakarta yang di gubah oleh R.C. Hardjosubroto. Lirik nya menggunakan bahasa jawa ngoko dengan rima berpeluk.
 

Sumber : wikipedia

Rabu, 28 Desember 2016

Ikan Mangrovejack

Deskripsi Ilmiah :

Kerajaan : Animalia
Filum       : Chordata
Kelas       : Actinopterygii
Ordo        : Perciformes
Keluarga  : Lutjanidae
Genus      : Lutjanus
Spesies    : L. argentimaculatus

Mangrovejack, di Indonesia secara umum biasa di sebut dengan Kakap Merah Bakau (Manggar/Mangar). Sedang di Indonesia bagian timur biasa disebut dengan ikan Sumasi.
Mangrovejack / Manggar (Lutjanus argentimaculatus) adalah spesies ikan kakap yang berasal dari Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Barat.

Deskripsi fisik:
Mangrove Jack memiliki bentuk tubuh yang sama seperti ikan air tawar pada umumnya namun, memiliki duri yang tajam dan kuat di punggungnya. Sebagai ikan predator, mangrovejack mimiliki gigi taring yang cukup panjang dan kuat. Kulit/sisiknya, berwarna merah/coklat – kehitaman atau kekuning – kuningan dan ada juga yang berwarna putih/silver – kekuningan, tergantung pada umur dan lingkungan.

Ukuran:
Mangrove Jack dapat tumbuh hingga 10 kg. Namun yang sering tertangkap memiliki bobot berkisar antara 1 kg hingga 3 kg.

Mangrovejack Pesisir Selatan, Sumatra Barat
Bersama dengan pemancing lokal Pesisir Selatan, Sumatra Barat, awalnya kami mencoba mencari Black bass. Beberapa perairan muara yang ada di daerah ini masih cukup potensial untuk berburu blackbass, salah satu predator air tawar yang menjadi buruan para pecinta olahraga memancing. Para Pemancing lokal biasanya berburu ikan ini dengan menggunakan umpan udang hidup.
Beberapa spot yang masih potensial untuk berburu ikan predator ini, antara lain di Sungai Bungin, Sungai Batang Kapas, dan Teluk Tempurung.
Waktu yang pas untuk memancing Mangrovejack adalah sekitar jam 6 hingga 9 pagi, karena di waktu ini ikan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Spot-Spot yang biasa menjadi tempat Mangrovejack mencari mangsa adalah di palung-palung sungai,  daerah yang berarus tenang.
Spot-spot ini biasanya berada di tempat yang terpencil dan jauh dari pemukiman warga, sehingga kita harus mempersiapkan perbekalan yang cukup untuk beberapa jam kedepan, seperti air mineral dan makanan kecil.

 
Sangat menyenangkan bisa memancing bersama teman-teman pemancing lokal, selain bisa berburu ikan-ikan target, kita juga bisa menikmati pemandangan yang indah di sekitar sungai maupun muara.

Keep Strike!! STOP racun, stroom! .. besok masih mau mancing lagi ..

sumber : wikipedia

Senin, 12 Desember 2016

Mampir sejenak

Warung Pace Kap http://maps.google.com/?cid=18012672077786036338&hl=en&gl=us

Selasa, 22 November 2016

maguro punagas



Mancing Rainbow Runner - di perairan Wetar, NTT - Maguro Punagas

Joran keluaran pabrikan Maguro ini di desain dengan menggunakan bahan carbon dengan teknologi X-Power Spiral Carbon Tape, dilengkapi dengan Fuji Ring.
Di perairan laut Wetar, Nusa Tenggara Timur, kemampuan joran Punagas sangat banyak memberikan sensasi yang menyenangkan saat bertarung dengan ikan. Salah satunya pertarungan menaikkan ikan RainbowRunner, di atas.
Dengan harga di kisaran Rp. 500k - 550k, joran ini cukup terjangkau bagi para penikmat olahraga memancing dengan tehnik cast-jig.
Selain joran Punagas, Maguro juga mengeluarkan dua produk sekelas, yakni : Maguro Wildlynx dan Maguro Panthera.

Jumat, 29 Juli 2016

PEYEK



Peyek/Rempeyek

Gurih dan renyah, itulah kesan pertama saat menggigit salah satu penganan tradisional Jawa ini. Dan satu lagi, makanan sederhana ini mengingatkan akan sosok IBU, yang selalu membuatnya sebagai salah satu hidangan lebaran.

Peyek/Rempeyek adalah sejenis penganan tradisional sebagai pelengkap dari menu makan masyarakat di Jawa, dan beberapa daerah di nusantara. Peyek, secara umum adalah gorengan tepung yang di campur dengan air sehingga membentuk adonan kental, dengan bumbu garam dan bawang putih. Dan tak lupa di tambahkan bahan pengisi, antara lain: kacang tanah, kedelai, teri, ebi, jangkrik, hingga daun bayam.
Selain sebagai camilan teman minum teh, peyek juga biasa di fungsikan sebagai makanan pelengkap, yang fungsinya hambir sama dengan kerupuk. Cukup lezat sebagai teman makan nasi dan lauk yang di sediakan di meja makan. Peyek, terutama jenis kacang, sering kita jumpai di jual di warung makan, pasar, toko samping komplek, hingga supermarket.

Sejarah Peyek

Rempeyek merupakan makanan khas daerah Pulau Jawa, terutama Jogja, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Berdasarkan literatur sejarah Mataram Islam yang ditulis oleh De Graaf, pada abad ke-16 makanan ini sudah ada di Jogja.
Disebutkan Ki Ageng Pemanahan melakukan bedhol desa atas perintah Sultan Hadiwijaya dari wilayah Surakarta ke Alas Mentaok. Sebelum masuk ke Kotagede, rombongan Ki Ageng Pemanahan dijemput Ki Gede Karanglo di pinggir Sungai Opak. Rombongan tamu diminta menyeberang sekalian berbasuh di sungai itu, yang diyakini akan segera membuang lelah dan penat. Selanjutnya rombongan diterima di kediaman Ki Gede Karanglo. Makanan yang disajikan antara lain nasi, sayur pecel, peyek atau rempeyek kacang dan sayur kenikir. Sehingga berdasarkan literature tersebut dapat diketahui bahwa keberadaan peyek kacang memang telah berabad-abad di Jogja. Tidak heran apabila tingkat konsumsi dan perkembangan rempeyek di Jawa lumayan pesat. Bahkan ada beberapa diantaranya menjadi makanan khas.

Cara membuat peyek kacang

Bumbu-bumbu:

  • ½ kg kacang tanah kupas
  • 4 butir kemiri
  • 4 siung bawang putih
  • 1 sendok teh ketumbar bubuk
  • 350 gram tepung beras
  • ½ sendok makan tepung tapioka
  • 250 cc santan kelapa
  • 100 cc air putih
  • 1 butir telur
  • 1 sendok makan air kapur sirih (optional)
  • 5 lembar daun jeruk, iris tipis (optional)
  • Garam secukupnya
  • Minyak goreng secukupnya

Cara membuatnya :

  • Campur telur ayam, bawang putih, garam, kemiri, ketumbar bubuk dan air kapur sirih. Haluskan bumbu tersebut dengan blender.
  • Campurkan kacang tanah, tepung beras, tepung tapioka, bumbu halus, air, santan dan irisan daun jeruk. Aduk-aduk hingga merata.
  • Panaskan minyak goreng. Masukkan adonan tersebut di atas sedikit demi sedikit. Mulai dari bagian pinggir wajan sehingga membentuk lapisan tipis. Goreng di atas api sedang sampai matang kecoklatan. Angkat, lalu tiriskan. Siap di sajikan.
Selamat mencoba. Semoga berhasil.


Sumber :
Wikipedia
indonesiakaya.com/kanal/foto-detail/rempeyek
miwon.co.id/ensiklopedia