Selasa, 21 Maret 2017
fishing - pomfret, mata bongsang - kaito kreol strike - ujung kulon
Perairan lepas di Selat Sunda, sekitar Lampung Selatan, masih banyak menyimpan potensi ikan laut dalam yang masih terjaga. Di kedalaman lebih dari 100 meter, berbagai ikan-ikan predator masih bisa kita temukan, dan salah satunya adalah Mata Bongsang atau Golden Pomfret. Bagi para pecinta olah raga memancing, ikan ini merupakan salah satu favorit buruan saat menjelajaha perairan ini. Posisinya yang berada di kedalaman dan kemampuannya mempertahankan diri saat fight menjadi tantangan bagi pemancing saat berusaha menaikkannya ke permukaan.
Tehnik yang biasa di aplikasikan untuk berburu ikan nocturnal ini adalah dengan tehnik bottomfishing atau dasaran.Dan umpan yang bisa digunakan adalah berupa potongan ikan, biasanya ikan tongkol muda seukuran 15 - 20cm yang digunakan. Namun ini juga tergantung hasil dari hunting umpan yang di dapat di pelelangan atau nelayan. Ikan tongkol di potong-potong sebesar dua atau tiga jari orang dewasa. Sementara hook atau mata kail yang di gunakan adalah dengan menyusun berurutan 3 hook dalam satu rangkaian kawat sling. Masing-masing hook di pisah dengan jarang antara 5-10cm. Untuk ujung paling depan di beri kawat sling sepanjang 20 - 30cm, untuk di sambung dengan pemberat atau metal-jig dengan berat sekitar 400 - 600 gram. Dari pemberat atau metal-jig ini kemudian di sambung ke leader kenur yang kita gunakan.
Untuk meringankan usaha angler saat fight, joran yang bisa digunakan adalah joran over-head. Pilihannya adalah karena rasio putaran yang lebih banyak saat menggulung kenur. Selain itu, handling jorannya juga lebih fleksibel dan mudah saat menggunakan joran over-head.
Setelah semua perlengkapan siap, umpan potongan ikan tongkol segera dipasang pada masing-masing hook. Selanjutnya tinggal di turunkan di kedalaman lebih dari 100meter, dan juga setelah kita tentukan titik yang pas untuk berburu ikan ini. Sippp, tinggal kita tunggu strikee nya.
Ikan Mata Bongsang atau Pomfret adalah spesies dari keluarga Bramidae. Keluarga Bramidae, memiliki sekitar 20 jenis spesies. Ikan ini banyak ditemukan di perairan Atlantik, Hindia, dan juga Pasifik. Spesies yang paling besar yang pernah ditangkap adalah Atlantik Pomfret atau Brama Brama dengan panjang mencapai lebih dari 1 meter. Meskipun berbentuk seram dan kulit yang keras, daging ikan Mata Bongsang ini berwarna putih dan memiliki rasa yang manis. Hasil olahan daginya pun cukup lezat untuk beberapa jenis masakan, seperti bumbu woku, gulai kepala, masak kuning, dan lain sebagainya. Dagingnya pun cukup enak jika hanya sekedar di steam atau di grill saja, hmm soo yummy.
Sementara joran yang di gunakan adalah Kaito, yang di keluarkan parbikan Kreol Strike. Joran ini terbilang baru dalam jajaran joran yang di produksi Kreol Strike. Kaito di desain dan di produksi di Jepang dengan menggunakan Teknologi Carbon Fiber terbaik di Jepang. Dengan teknologi ini ini diharapkan joran menjadi lebih ringan dan lebih bertenaga dari pada joran-joran lain di kelasnya. Selain itu penggunaan ring dari FUJI K-SERIES SIC GUIDE menjadikan joran ini lebih bisa di andalkan dan mengantisipasi ekspetasi dari para angler yang menggunakannya. Jadi, joran ini sengaja di buat untuk para pemancing yang siap dengan kemampuan untuk bertarung dengan ikan secara efektif.
Joran Kaito tersedia dalam tiga seri Spining PE 6-10, Over-head PE 4-6, dan Over-Head PE 6-8.
sekian
Selamat memancing!! STOP RACUN dan BOM!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar