Jumat, 20 Januari 2017

Fishing Journey To Raja Ampat #1




… sepenggal cara menikmati karunia Allah SWT ..

8 Januari 2017

Pukul, 21.00 sukses merapat ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang di terminal 2F, bersama kru yoga(as a camera person) dan ms. Ales(as presenter our programme). Setelah ngobrol-ngobrol dan menyiapkan beberapa perlengkapan untuk chek-in di terminal 2F, kami segera masuk ke bagian counter chek-in NAMair pukul 22.30 – dengan petugas yang ramah, barang-barang kami lantas berpindah tempat di bagian bagasi NAMair. 
Boarding pass

Setelah mendapatkan tiket kami bertiga segera masuk ke terminal keberangkatan. Tepat pukul 23.30 – kamu boarding menuju pesawat yang sudah menunggu di apron. Setelah mendapatkan tempat duduk di bagian belakang, pukul 00.05 pesawat flight to papua barat. Kira-kira di butuhkan waktu sekitar 4 jam untuk menuju kota Sorong, Papua Barat. Dan sepanjang perjalanan, kami bertiga hanya tidur. Sepat terbangun cuma untuk makan dan sholat subuh.

9 Januari 2017

06.10 sampai kami di bandara udara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat. Selesai mengambil barang-barang bagasi, kami segera meluncur keluar bandara. Di luar bandara ko Rachmat Martabe sudah menunggu kami. Mobil juga sudah siap untuk mengantar kami menuju Hotel Mamberamo.

Kota Sorong, Papua Barat
Hotel Mamberamo
Di hotel Mamberamo, kami menyempatkan diri untuk bersih-bersih dan sarapan pagi. Selesai sarapan, teman-teman pemancing yang naik flight lain telah sampai di hotel. Dan kami pun  langsung berkenalan dan beramah tamah, haha hihi. Kami sempat menunggu beberapa saat, karena masih harus mengurus surat-surat ijin dan membeli beberapa kebutuhan logistik untuk di kapal.
Sekitar jam 10.00wit, kami meninggalkan hotel Mamberamo untuk menuju pelabuhan kecil dipinggir kota Sorong. Setelah menempuh perjalanan sekitar limabelas menit, sampailah kami di pelabuhan. Semua barang bawaan, berbagai kebutuhan di kapal untuk memancing di loading para anak buah kapal(ABK) seperti : koper2, air, sembako, rodbarrel, kotak-kotak perlengkapan memancing, dan lain sebagainya.
Pelabuhan Sorong

Selesai foto-foto di sekitar pelabuhan, KM. Martabe langsung meluncur meninggalkan pelabuhan dan segera menuju spot memancing. Diperlukan waktu sekitar 10 jam utk mancapai spot memancing kami. Kami melintas di sekitar perairan Raja Ampat. Kami sempat mampir ke salah satu resort di pulau Batanta untuk mengambil kayak dan jetski, untuk keperluan pengambilan gambar di spot memancing. Namun karena ada kendala teknis, kedua perlengkapan tersebut tidak jadi kami bawa ke spot memancing.
 
Mamberamo Resort
Sembari menunggu, teman-teman melihat beberapa spot cukup potensial untuk memancing di sekitar resort. Mereka pun mencoba sedikit pemanasan, bermain dengan tehnik casting, menggunakan beberapa macam umpan, minow, micro jig, softlure, spoon.
 
Casting Mamberamo resort

Namun ternyata tidak banyak ikan yang bisa di tangkap para pemancing, hanya beberapa ikan dasaran penghuni teluk. Selesai mencoba memancing di perairan dangkal di sekitar resort, kami pun segera melanjutkan perjalanan. Keluar dari resort di pulau Batanta kami pun disambut sunset yg indah.

Selama di perjalanan menuju spot memancing, teman-teman pemancing menyiapkan joran masing-masing. Rata-rata teman-teman pemancing membawa lebih dari lima macam joran. Mulai dari light tackle, heavy tackle, joran popping, dan lain sebagainya.
Selesai magrib, kami makan bersama di meja belakang kapal, dengan menu ikan kuah kuning dan daging masak rendang. Salah satu menu special yang disajikan di atas kapal, hmmm soo yummy. Kami pun dengan lahap menyantap hidangan yang di sediakan koki KM. Martabe.

Pukul 21.20wit, kapal masih berjalan dengan tenang menuju spot pertama kami.
Beberapa teman-teman pemancing mencoba menghabiskan waktu perjalanan dengan berbincang-bincang.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 jam, atau sekitar pukul 23.00wit, KM. Martabe sampai di spot memancing yang pertama. Teman-teman yang sudah “gatal” langsung bersiap dengan peralatan memancing masing-masing. Teman-teman lebih berkonsentrasi di belakang kapal. Hanya beberapa saja yang memainkan peralatannya di samping atau di depan kapal.

Mereka mencoba memancing dengan beberapa tehnik, seperti : konceran, jigging castjig lightjig.  Namun, sayang belum banyak ikan yang naik dan belum sesuai dengan target memancing kami. Teman-teman terus melanjutkan acara memancing. Pergantian piranti, umpan jig, macam-macam hook juga coba di lakukan para pemancing, untuk mencoba berbagai kemungkinan.
Permainan terus berlanjut hingga pukul 05.00 pagi, namun hasil tangkapan Cuma di dominasi Big Eye Trevally dan beberapa jenis ikan karang.

.. bersambung ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar