… sepenggal cara menikmati karunia
Allah SWT ..
8 Januari 2017
Pukul, 21.00 sukses merapat ke Bandara
Soekarno Hatta, Tangerang di terminal 2F, bersama kru yoga(as a camera person)
dan ms. Ales(as presenter our programme). Setelah ngobrol-ngobrol dan
menyiapkan beberapa perlengkapan untuk chek-in di terminal 2F, kami segera
masuk ke bagian counter chek-in NAMair pukul 22.30 – dengan petugas yang ramah,
barang-barang kami lantas berpindah tempat di bagian bagasi NAMair.
Boarding
pass
Setelah mendapatkan tiket kami bertiga
segera masuk ke terminal keberangkatan. Tepat pukul 23.30 – kamu boarding menuju
pesawat yang sudah menunggu di apron. Setelah mendapatkan tempat duduk di
bagian belakang, pukul 00.05 pesawat flight
to papua barat. Kira-kira di butuhkan waktu sekitar 4 jam untuk menuju kota
Sorong, Papua Barat. Dan sepanjang perjalanan, kami bertiga hanya tidur. Sepat
terbangun cuma untuk makan dan sholat subuh.
9 Januari 2017
06.10 sampai kami di bandara udara
Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat. Selesai mengambil barang-barang
bagasi, kami segera meluncur keluar bandara. Di luar bandara ko Rachmat Martabe
sudah menunggu kami. Mobil juga sudah siap untuk mengantar kami menuju Hotel Mamberamo.
Kota
Sorong, Papua Barat
Hotel
Mamberamo
Di hotel Mamberamo, kami menyempatkan
diri untuk bersih-bersih dan sarapan pagi. Selesai sarapan, teman-teman
pemancing yang naik flight lain telah sampai di hotel. Dan kami pun langsung berkenalan dan beramah tamah, haha
hihi. Kami sempat menunggu beberapa saat, karena masih harus mengurus
surat-surat ijin dan membeli beberapa kebutuhan logistik untuk di kapal.
Sekitar jam 10.00wit, kami
meninggalkan hotel Mamberamo untuk menuju pelabuhan kecil dipinggir kota
Sorong. Setelah menempuh perjalanan sekitar limabelas menit, sampailah kami di
pelabuhan. Semua barang bawaan, berbagai kebutuhan di kapal untuk memancing di
loading para anak buah kapal(ABK) seperti : koper2, air, sembako, rodbarrel, kotak-kotak
perlengkapan memancing, dan lain sebagainya.
Pelabuhan
Sorong
Selesai foto-foto di sekitar
pelabuhan, KM. Martabe langsung meluncur meninggalkan pelabuhan dan segera
menuju spot memancing. Diperlukan waktu sekitar 10 jam utk mancapai spot memancing
kami. Kami melintas di sekitar perairan Raja Ampat. Kami sempat mampir ke salah
satu resort di pulau Batanta untuk mengambil kayak dan jetski, untuk keperluan
pengambilan gambar di spot memancing. Namun karena ada kendala teknis, kedua
perlengkapan tersebut tidak jadi kami bawa ke spot memancing.
Mamberamo
Resort
Sembari menunggu, teman-teman melihat
beberapa spot cukup potensial untuk memancing di sekitar resort. Mereka pun mencoba
sedikit pemanasan, bermain dengan tehnik casting, menggunakan beberapa macam
umpan, minow, micro jig, softlure, spoon.
Casting
Mamberamo resort
Namun ternyata tidak banyak ikan
yang bisa di tangkap para pemancing, hanya beberapa ikan dasaran penghuni
teluk. Selesai mencoba memancing di perairan dangkal di sekitar resort, kami
pun segera melanjutkan perjalanan. Keluar dari resort di pulau Batanta kami pun
disambut sunset yg indah.
Selama di perjalanan menuju spot
memancing, teman-teman pemancing menyiapkan joran masing-masing. Rata-rata
teman-teman pemancing membawa lebih dari lima macam joran. Mulai dari light
tackle, heavy tackle, joran popping, dan lain sebagainya.
Selesai magrib, kami makan bersama
di meja belakang kapal, dengan menu ikan kuah kuning dan daging masak rendang. Salah
satu menu special yang disajikan di atas kapal, hmmm soo yummy. Kami pun dengan
lahap menyantap hidangan yang di sediakan koki KM. Martabe.
Pukul 21.20wit, kapal masih
berjalan dengan tenang menuju spot pertama kami.
Beberapa teman-teman pemancing
mencoba menghabiskan waktu perjalanan dengan berbincang-bincang.
Setelah menempuh perjalanan sekitar
10 jam, atau sekitar pukul 23.00wit, KM. Martabe sampai di spot memancing yang
pertama. Teman-teman yang sudah “gatal” langsung bersiap dengan peralatan
memancing masing-masing. Teman-teman lebih berkonsentrasi di belakang kapal.
Hanya beberapa saja yang memainkan peralatannya di samping atau di depan kapal.
Mereka mencoba memancing dengan beberapa
tehnik, seperti : konceran, jigging castjig lightjig. Namun, sayang belum banyak ikan yang naik dan
belum sesuai dengan target memancing kami. Teman-teman terus melanjutkan acara
memancing. Pergantian piranti, umpan jig, macam-macam hook juga coba di lakukan
para pemancing, untuk mencoba berbagai kemungkinan.
Permainan terus berlanjut hingga pukul
05.00 pagi, namun hasil tangkapan Cuma di dominasi Big Eye Trevally dan
beberapa jenis ikan karang.
.. bersambung ..
.. bersambung ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar