Cirebon yang terletak di pesisir laut Jawa banyak menyimpan potensi perairan yang menjanjikan. Nelayan pun banyak yang menggantungkan penghasilannya dari potensi perairan sekitar laut sebelah utara Cirebon. Selain menggantungkan dari potensi yang sudah ada, para nelayan juga mencoba dengan membuat rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan. Salah satu tempat yang banyak nelayan mengusahakan rumpon adalah di dearah Cangkol. Ditempat ini, nelayan mengumpulkan material rumpon, seperti ban bekas, bambu, batu atau beton sebagai pemberat, dan daun kelapa hijau. Material bambu atau ban bekas disusun menjadi blok-blok besar sebagai rumah ikan. Di sekitar bangunan rumpon di sematkan daun kelapa yang hijau sebagai rumah bertelur dan berkembangbiak anak-anak ikan. Setelah selesai disusun, rumpon ini di angkut ke atas kapal dan di bawa ke tengah laut. Dengan bantuan batu atau beton sebagai pemberat, rumpon-rumpon ini di turunkan di kedalaman laut Jawa. Kedalaman perairan ini berkisar antara 30 hingga 50 meter. Masing-masing nelayan menandai rumpon-rumponya di peta GPS, untuk memudahkan mengechek dan memanen hasilnya. Dan biasanya setelah sebulan di tanam, rumpon sudah mulai terisi dengan ikan-ikan karang, seperti kerapu, kuniran, ikan tompel, kakap merah, dan lain sebagainya. Dalam kurun waktu sebulan, rumpon ini bisa di panen sebanyak tiga hingga empat kali.
Pada satu kesempatan saya dan teman-teman mendapat kesempatan untuk turut serta salah seorang nelayan rumpon yang akan memanen hasil usahanya. Untuk menuju spot memancing di rumpon di perlukan waktu antara 3 hingga 6 jam perjalanan laut dengan kapal nelayan. Kami berangkat dari dermaga Cangkol sekitar jam 12 malam, sebelum air di sekitar dermaga surut. Segala perbekalan, umpan dan perlengakapan memancing harus segera di pindahkan ke atas kapal agar kapal bisa segera melepas jangkar. Kapal pun segera meninggalkan dermaga Cangkol. Keadaan yang masih gelap membuat kami memutuskan untuk beristirahat saja. Segera di gelar tikar dan sleeping-bag, untuk menghangatkan badan dari terpaan angin laut yang cukup kencang. Z z z z z z.
Menjelang matahari terbit, kami sudah sampai di spot memancing rumpon. Rencananya ada beberapa rumpon yang akan kami kunjungi, untuk panen ikan sekaligus mengecek kondisinya. Rumpon yang masih bagus, ikan akan terangkat banyak dan juga memiliki variasi berat yang beragam mulai dari 1 hingga 6 kg. namun kondisi yang kurang bagus, ikan-ikan targetnya kurang maksimal, kadang malah tidak ada ikannya. Segera kami menyiapkan perangkat untuk memancing, seperti joran, reel, hingga hook yang akan kami gunakan. Untuk memancing di spot rumpon, biasanya menggunakan tehnik dasaran dengan jumlah hook minimal dua. Menggunakan umpan udang putih seukuran jari, kami segera menurunkan mata kail di kedalaman 30 - 40 meter. Berada di rumpon yang sehat, ikan-ikannya sudah pasti banyak bergerombol dan variasi ikan juga banyak. Tak perlu waktu lama untuk menunggu ikan makan, bahkan sebelum pemberat di ujung mata kail menyentuh dasaran, ikan sudah menyerobot umpan udang. Strike .. strike ... dan terus strike .. ikan-ikan karang penghuni rumpon terus kami naikkan ke atas kapal, seperti kakap merah, ikan tompel( Jenaha), kerapu, dan lain sebagainya.
Namun ikan memiliki habitat untuk berburu makanan. Ikan-ikan yang senang bergerombol ini akan menghilang sekitar jam 9 pagi. Siang hari ikan-ikan ini akan mengganas lagi untuk berburu makanan.
Lewat jam 9, kami bergeser ke beberapa rumpon lain. Namun sayang tidak banyak ikan yang berhasil kami tangkap. Hanya beberapa ikan karang, seperti Jenaha dan Kuniran. Selanjutnya kami bergeser lagi ke spot yang ke tiga. Di tempat ini ikan juga tidak banyak yang memakan umpan kami. hanya ikan kuniran yang berhasil kami angkat ke atas kapal. Ada beberapa kemungkinan yang terjadi antara lain, suhu dan arus air laut yang mulai berubah.
Menjelang siang kami mengakhiri memancing di sekitar rumpon laut Jawa ini, dan saatnya kembali ke dermaga Cangkol. Sungguh sangat menyenangkan dengan sensasi strike di sekitar rumpon. Perjalanan panjang menuju rumpon terbalaskan dengan strike ikan-ikan karang yang kadang memberikan perlawanan saat fight.
SALAM STRIKE ... keep fishing
STOP BOM, RACUN laut KITA ..
sumber : wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar