Rabu, 17 Januari 2018

Memancing Layaran - Sailfish, Kuala Rompin

Kuala Rompin 

Kuala Rompin adalah salah satu daerah yang berada di Distrik Rompin, Pahang, Malaysia. Tempat ini berada di bagian tenggara Peninsular Malaysia yang menghadap langsung ke Laut Cina Selatan. Kuala Rompin berada sekitar 133 km dari ibukota Pahang, yakni Kuantan. Sedangkan dari Singapura, para pemancing dan traveler harus menempuh perjalanan sekitar 215 km ke utara menyusuri jalanan di kota Johor Bahru dan kota Mersing. Dan dari ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, diperlukan waktu sekitar tiga setengah jam dengan perjalanan darat ke arah timur.

Kuala Rompin biasa menjadi tempat persinggahan untuk menuju Pulau Tioman. Pulau Tioman adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Malaysia yang berjarak sekitar 32 km. Pulau ini banyak dikelilingi hutan yang masih lebat. Selain itu, terumbu karang di wilayah ini juga masih terjaga. Spot terumbu karang ini yang membuat pulau Tioman menjadi destinasi para pecinta olah raga scuba-diving. Banyak pula resor-resor  dan villa yang bisa menjadi tempat menginap bagi para traveller maupun penyelam. Pulau Tioman dan beberapa pulau disekitarnya telah ditetapkan sebagai cagar laut dan taman laut. Beberapa spesies mamalia yang dilindungi di pulau ini antara lain adalah : binturong, monyet ekor panjang, kukang, tupai hitam, dan sekitar 138 spesies burung.

Kembali ke Kuala Rompin. Daerah ini sangat terkenal dengan restoran seafood-nya. Selain karena masakannya yang lezat dan gurih, bahan-bahan yang ada dengan mudah di peroleh dengan kualitas yang masih segar di daerah laut Kuala Rompin. Beberapa jenis ikan yang mudah ditemukan di daerah ini adalah kepiting, cumi, dan sotong.

Dan yang paling terkenal dari Kuala Rompin adalah ikan Layaran atau Billfish. Kuala Rompin menjadi tujuan utama para pecinta olahraga memancing dari seluruh dunia untuk menikmati sensasi strike salah satu ikan tercepat di lautan ini. Hal ini membuat pihak negara untuk mengadakan turnamen tahunan berburu ikan layaran yang berjudul "The Royal Pahan Internasional Billfish Challenge".


Ikan Layaran
Layaran atau Billfish adalah jenis ikan yang biasa hidup di perairan hangat sekitar samudra. Ciri utamanya adalah memiliki badan yang berwarna biru keabu-abuan dan ada sirip di punggung yang menyerupai layar kapal. Ciri fisik lainnya adalah moncong yang panjang, hampir mirip dengan moncong ikan marlin. Ikan layaran adalah salah satu perenang cepat di perairan laut, dengan kecepatan bisa mencapai 110 kilometer per jam.

Saat berenang di laut lepas, ikan layaran akan melipat sirip punggungnya. Sementara saat merasa terancam atau sedang berburu beberapa ikan target makanannya, siripnya akan mengembang, dan membuatnya akan terlihat lebih besar dari ukuran sebenarnya. Ciri lainnya adalah bisa mengubah warna tubuhnya menjadi biru muda dengan garis-garis kuning, mengelabuhi mangsanya dan juga untuk memberikan isyarat kepada ikan layaran lainnya.

Musim memancing Layaran
Kuala Rompin ramai di kunjungi para sportfishing dari seluruh dunia mulai dari bulan Juli hingga sekitar bulan Oktober. Di waktu ini, beberapa spot Kuala Rompin banyak terdapat koloni ikan layaran. Sementara di waktu yang lain, ikan layaran bermigrasi ke Jepang dan Australia.

Pemancing Layaran
Para pecinta olah raga memancing dari seluruh dunia dipastikan hadir pada musim ikan layaran ada di Kuala Rompin. Setiap hari kapal-kapal akan melaut mengantar para angler untuk berburu Layaran dan menikmati sensasi tarikan ikan perenang cepat ini.

Memancing Layaran
Peralatan yang biasa digunakan para pemancing untuk berburu ikan Layaran adalah model standar medium ke atas. Tergantung dari para pemancingnya, dengan kesukaan tackle masing-masing. Namun tehnik yang biasa digunakan adalah konceran dengan umpan hidup, berupa ikan selar, tembang, dan kembung. Selain dengan joran, pemancing juga bisa mengaplikasikan tehnik handline menggunakan senar mono.  Tehnik ini bisa dimainkan untuk menikmati sensasi strike dan tarikan ikan yang lebih sensasional.

Peralatan lain yang wajib di gunakan di Kuala Rompin untuk berburu ikan layaran adalah Hook jenis G atau biasa juga disebut dengan Circle-hook. Penggunaan Circle-hook adalah bagian dari program catch and release. Pada tehnik konceran atau live bait dengan menggunakan Circle-hook, jika ikan menyambar umpan, dibiarkan beberapa saat sekitar 5 - 10 detik untuk memberikan kesempatan bagi ikan menelan umpan. Setelah memastikan waktu yang pas, joran tinggal disentak perlahan atau ringan saja, untuk membuat hook menancap sempurna di bibir ikan. Disini perbedaan penggunaan Circle-hook dan type J-Hook. Penggunaan J-Hook, perlu disentak sekuat-kuatnya untuk memastikan ikan benar-benar hook-up di mata kail.

Disinilah kelebihan penggunaan Circle-hook, kail hanya menancap di bibir ikan saja, sehingga sangat mendukung sekali dengan konsep catch and release, membuat ikan yang dilepaskan masih dalam kondisi sehat tanpa banyak mengalami luka parah.
Namun kekurangannya adalah ikan akan sangat mudah terlepas atau mocel. Selain itu Circle-hook sangat tidak efektif untuk dimainkan dengan tehnik memancing yang lain. Beberapa brand pabrikan yang bisa ditemukan dipasaran antara lain adalah Mustad dan Owner. 

Bersama Insane Fishing Club Jakarta, petualangan memancing layaran dimulai. Tim memancing terdiri dari Andy Widjaja, Aliong, dan Dominic Eldrid, juga Winnie. Di Kuala Rompin ini, kami mencoba menerapkan tehnik memancing handline. Handline adalah tehnik dasar dalam memancing, dimana seorang angler hanya menggunakan tangan kosong, mulai dari menurunkan umpan hingga menuntaskan pertarungan strike dengan ikan yang hook-up. Dibantu abk Sunni, teman-teman angler mulai melepaskan umpan ikan hidup ke perairan lepas yang penuh dengan layaran. Di satu kapal, hanya diperbolehkan dua atau tiga pemancing saja yang bisa memainkan alat pancing. Karena jika berlebihan, yang paling dikhawatirkan adalah senar-senar pancing yang saling bersilangan saat strike dan bertarung dengan ikan yang sudah hook-up.

Percobaan pertama, Andy Widjaja yang berhasil strike dengan handline. Setelah menunggu beberapa saat dari melepaskan umpan ikan hidup, seekor layaran berhasil hook-up. Dibantu instruksi dari kapten Aisman, ikan dibiarkan beberapa saat melarikan diri, hingga umpan benar-benar dimakan. selanjutnya sekitar 10 - 15 detik, senar di hentak untuk memastikan matakail benar-benar menancap. berikutnya adalah kesabaran dan pengelolaan pemancing dalam mengendalikan senar dan mengikuti pergerakan ikan untuk menyelesaikan strike. Dan, pentolan Insane Fishing Club ini akhirnya sukses menuntaskan pertarungan dengan salah satu perenang cepat di lautan.


Setelah senar putus pada kesempatan pertama, sekarang giliran usaha Aliong yang berhasil mendapatkan strike ikan target di spot Kuala Rompin, fish-on. Dengan umpan seekor tembang yang di lepaskan sekitar 50 - 75 meter dari kapal. Seekor Layaran yang kelaparan di biarkan sesaat untuk membawa umpan hidup berenang sekitar 10 – 15 detik, dan hook-up. Pemancing asal Jakarta ini dengan sabar meladeni permainan dengan ikan layaran. Layaran sangat terkenal dengan kecepatannya berenang.

Saat strike seperti ini, ikan akan terus berenang menjauh dari kapal. Usaha kapten mengendalikan kapal dengan hati-hati menggerakkan kapal ke arah berlarinya ikan. Jika tidak dikendalikan, ikan target bisa berenang sangat jauh, dan membuat senar line-out. Beberapa kali ikan target berhasil digiring ke dekat kapal, dan berlari lagi menjauh dari kapal. Aliong terus dengan sabar memainkan senar di tangannya untuk mengendalikan pergerakan layaran. Dan akhirnya seekor ikan target, layaran sukses mendarat di atas kapal kapten Aisman.




Eldrid pun akhirnya merasakan sensasi strika layarang dengan tehnik handline. Pemancing asal Palembang ini sukses mendapatkan strike setelah mencoba melepaskan umpan hidup berupa ikan tembang ke sekitar spot potensial. Setelah menunggu beberapa detik ikan layaran membawa umpannya, Eldrid langsung menyentak senar pancing. Hook-up. Dengan telaten, Eldrid terus mencoba mengimbangi pertarungan ikan tercepat di perairan ini. Ikan pun beberapa kali berusaha melarikan diri dengan menarik senar bertambah panjang keluar dari gulungannya. Layaran akan terus berenang menjauh dari kapal untuk berusaha meloloskan diri dari hook yang menancap tidak terlalu kuat. Untuk itu kelincahan kapten sangat diperlukan untuk mengendalikan kapal terus mendekati pergerakan ikan layaran. Pada saat pertarungan terlalu lama dengan ikan, berbagai kemungkinan ikan meloloskan diri bisa meningkat karena senar yang bergesekan dengan benda-benda yang ada di sekitar ikan, seperti kulit ikan yang kasar membuat senar menjadi aus, atau juga gesekan dengan karang yang dilintasi ikan layaran. Namun akhirnya perjuangan Eldrid suksess dengan menuntaskan pertarungan dengan ikan layaran. Selamatt.
 

...
referensi : wikipedia

3 komentar: